Konsep Aswaja (Ahlussunnah Wal Jama’ah) selama ini masih belum dipahami secara tuntas, sehingga menjadi rebutan setiap golongan. Semua kelompok mengklaim sebagai pengikut ajaran Aswaja. Seringkali, label Aswaja digunakan hanya untuk tujuan sesaat. Lantas, apa sebenarnya yang dimaksud dengan Aswaja?
Aswaja merupakan singkatan dari istilah (Ahlussunnah Wal Jama’ah), istilah tersebut tersusun dari tiga kata yang memiliki makna:
- Ahl : berarti keluarga, golongan atau pengikut
- Al-Sunnah: Yaitu segala sesuatu yang telah diajarkan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wassallam. Maksudnya, semua yang datang dari Nabi Muhammad shallallahu alaihi wassallam berupa perbuatan, ucapan dan pengakuan Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam. (Lihat: Fath al-bari, Juz XII Hal 245)
- Al-jama’ah: Yakni apa yang telah disepakati oleh para sahabat Rasulullah shallallahu alaihi wasallam pada masa khulafa Rasyidin (Sayyidina Abu Bakar siddiq, Sayyidina umar bin khotob, Sayyidina usman bin affan, Sayyidina Ali bin abi tholib Rodhiallahu ‘anhum)
Lihat juga video: Penjelasan aswaja menurut para ulama
Kata Jama’ah ini diambil dari sabda Nabi Muhammad shallallahu alaihi wassallam :
مَنْ أَرَادَ بِحَبُوحَةِ الْجَنَّةِ فَلْيَلْزَمِ الْجَمَاعَةَ. روه الترمذي وصححه الحاكم والذهبى (المستدرك، ج ١ ص ٧٧ – ٧٨)
“Barang siapa yang ingin mendapatkan kehidupan di surga, maka hendaklah mengikuti jama’ah”
Aswaja Menurut Syekh Abdul Qodir Jilani
Pengertian aswaja yang Kami sebutkan di awal, Sebagaimana telah dikemukakan oleh Syekh Abdul Qodir Jaelani dalam kitabnya Al-gunyah li Thoriqil haqq. Juz 1 Hal: 80) :
فَالسُّنَّةُ مَا سَنَّهُ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَالْجَمَاعَةُ مَا اتَّفَقَ عَلَيْهِ أَصْحَابُ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي خِلَافَةِ الْأَئِمَّةِ الْأَرْبَعَةِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِينَ الْمَهْدِيِّينَ رَحْمَةُ اللهِ عَلَيْهِمْ أَجْمَعِينَ. (الغنية لطلبى طريق الحق، ج ١ ص ٨٠)
“Adapun sunnah adalah apa yang telah dicontohkan oleh Rasulullah ﷺ, dan jamaah adalah apa yang telah disepakati oleh para sahabat Rasulullah ﷺ pada masa kekhilafahan empat imam, para khalifah yang lurus dan diberi petunjuk. Semoga rahmat Allah atas mereka semua.”
Aswaja Menurut Syekh Abi Al-Fadhl bin ‘Abdus syakur
Begitu juga Menurut Syekh Abi Al-Fadhl bin ‘Abdus syakur, beliau menyebutkan dalam kitabnya Al-kawakibu lamma’ah:
أَهْلُ السُّنَّةِ وَالْجَمَاعَةِ الَّذِينَ لَازَمُوا سُنَّةَ النَّبِيِّ وَطَرِيقَةَ الصَّحَابَةِ فِي الْعَقَائِدِ الدِّينِيَّةِ وَالْأَعْمَالِ الْبَدَنِيَّةِ وَالْأَخْلَاقِ الْقَلْبِيَّةِ (الكواكب اللماعة، ص ٨ – ٩)
“Ahlus Sunnah wal Jama’ah adalah mereka yang selalu berpedoman pada Sunnah Nabi Saw, dan jalan para sahabat-Nya dalam masalah aqidah agama, amalan lahiriyah, dan akhlak hati.”
Itulah Penjelasan singkat Tentang Pengertian Aswaja Menurut Para Ulama, Secara umum, Aswaja merujuk kepada umat yang mengikuti jalan Rasulullah ﷺ, menghindari sikap berlebihan atau kekurangan dalam menjalankan agama, serta menolak pandangan-pandangan yang menyimpang dari apa yang telah dijalankan oleh Rasulullah dan sahabat-sahabatnya.